Cara Mengatasi Blokade Kreatif dalam Menulis Jurnal


Blokade kreatif adalah sesuatu yang sering dialami oleh penulis jurnal. Saat mengalami blokade kreatif, pikiran terasa kosong dan sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk dituangkan dalam jurnal. Hal ini tentu bisa menjadi hambatan bagi mereka yang ingin konsisten dalam menulis jurnal.

Terkadang, blokade kreatif bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, kelelahan, atau kurangnya inspirasi. Namun, hal ini tidak perlu membuat Anda putus asa. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi blokade kreatif dalam menulis jurnal.

Pertama, cobalah untuk mengubah suasana. Jika Anda biasanya menulis jurnal di dalam ruangan, cobalah untuk keluar dan menulis di alam terbuka. Udara segar dan pemandangan yang indah bisa membantu merangsang pikiran dan menghilangkan blokade kreatif.

Kedua, jangan terlalu memaksakan diri. Jika Anda merasa terjebak dalam blokade kreatif, jangan terus memaksakan diri untuk menulis. Istirahat sejenak, lakukan aktivitas yang menyenangkan, atau berbicara dengan teman bisa membantu melepas tekanan dan memulihkan kreativitas Anda.

Ketiga, cari inspirasi dari berbagai sumber. Buka buku, dengarkan musik, atau tonton film yang bisa memberikan Anda inspirasi untuk menulis jurnal. Terkadang, melihat hal-hal baru bisa membantu memecahkan blokade kreatif yang sedang Anda alami.

Terakhir, tetap konsisten dalam menulis. Meskipun mengalami blokade kreatif, jangan biarkan hal tersebut menghentikan Anda untuk terus menulis jurnal. Buatlah jadwal rutin untuk menulis dan jangan ragu untuk mencatat apa pun yang ada di pikiran Anda, meskipun terkesan tidak penting.

Dengan melakukan beberapa cara di atas, Anda bisa mengatasi blokade kreatif dalam menulis jurnal dan tetap konsisten dalam menjaga kebiasaan menulis. Ingatlah bahwa menulis jurnal adalah tentang proses, bukan hasil akhir. Selamat menulis!

Referensi:

1. Boniwell, I., & Zimbardo, P. G. (2004). Balancing time perspective in pursuit of optimal functioning. Positive psychology in practice, 165-178.

2. Pennebaker, J. W. (1997). Writing about emotional experiences as a therapeutic process. Psychological science, 8(3), 162-166.