Publikasi atau Mati: Dampak Sistem ‘Publish or Perish’ pada Dunia Akademik Indonesia
Sistem ‘Publish or Perish’ merupakan paradigma yang telah lama diterapkan dalam dunia akademik global, termasuk di Indonesia. Sistem ini menekankan pentingnya seorang akademisi untuk terus melakukan publikasi karya ilmiah agar dianggap produktif dan relevan dalam bidangnya. Namun, sistem ini juga membawa dampak yang kompleks dan kontroversial bagi dunia akademik Indonesia.
Salah satu dampak yang paling terasa dari sistem ‘Publish or Perish’ adalah meningkatnya tekanan bagi para akademisi untuk terus memproduksi publikasi ilmiah. Hal ini dapat menyebabkan banyak akademisi terjebak dalam siklus produksi publikasi tanpa memperhatikan kualitas atau dampak nyata dari karya yang dihasilkan. Akibatnya, beberapa akademisi mungkin lebih fokus pada kuantitas daripada kualitas, yang pada akhirnya dapat merugikan perkembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan.
Selain itu, sistem ‘Publish or Perish’ juga dapat menciptakan lingkungan kompetitif di antara akademisi, di mana mereka saling bersaing untuk mendapatkan pengakuan dan posisi di dunia akademik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya kerja sama dan kolaborasi antar akademisi, yang seharusnya menjadi salah satu pilar utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Meskipun demikian, penting untuk diakui bahwa publikasi ilmiah memiliki peran yang sangat penting dalam dunia akademik. Publikasi merupakan cara bagi akademisi untuk menyebarkan pengetahuan dan hasil penelitian mereka kepada masyarakat luas, serta untuk mendapatkan pengakuan atas kontribusi ilmiah yang mereka berikan. Namun, perlu ada keseimbangan yang baik antara kuantitas dan kualitas dalam produksi publikasi ilmiah agar sistem ini tidak menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Untuk mengatasi dampak negatif dari sistem ‘Publish or Perish’, perlu adanya upaya untuk mendorong akademisi untuk fokus pada kualitas publikasi mereka, daripada hanya berorientasi pada jumlah. Selain itu, penting juga untuk melibatkan akademisi dalam diskusi dan debat mengenai sistem evaluasi kinerja akademik yang lebih adil dan transparan.
Dalam konteks Indonesia, pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi juga perlu berperan aktif dalam mendukung pengembangan dunia akademik yang sehat dan berkelanjutan. Dukungan dalam hal penelitian dan pengembangan, serta peningkatan infrastruktur dan sumber daya manusia, dapat membantu menciptakan lingkungan akademik yang kondusif bagi pertumbuhan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Dengan demikian, penting bagi seluruh pihak terkait, termasuk akademisi, lembaga pendidikan tinggi, dan pemerintah, untuk bekerja sama dalam mengatasi dampak negatif dari sistem ‘Publish or Perish’ dan memperkuat dunia akademik Indonesia agar lebih berkualitas dan berdaya saing global.
References:
1. Siswanto, S. (2017). ‘Publish or Perish’ di Indonesia: Antara Idealisasi dan Realitas. Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(2), 127-138.
2. Subekti, R. (2019). Dampak Sistem ‘Publish or Perish’ terhadap Kinerja Akademik dan Kesejahteraan Dosen. Jurnal Manajemen Pendidikan, 8(1), 45-56.
3. Simamora, B. (2020). Evaluasi Kinerja Akademik: Tinjauan Kritis terhadap Sistem ‘Publish or Perish’ di Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan, 12(3), 210-223.