Publikasi atau Mati: Pengaruh Jurnal Publish or Perish dalam Dunia Akademik Indonesia
Dalam dunia akademik Indonesia, terdapat sebuah istilah yang sering kali menjadi momok bagi para peneliti dan akademisi, yaitu “Publikasi atau Mati”. Istilah ini menggambarkan betapa pentingnya publikasi dalam dunia akademik, di mana keberhasilan seorang peneliti atau akademisi seringkali diukur dari seberapa banyak artikel jurnal yang ia publikasikan.
Pengaruh jurnal Publish or Perish dalam dunia akademik Indonesia juga tidak dapat diabaikan. Publish or Perish merupakan sebuah software yang digunakan untuk menghitung dan mengevaluasi kinerja publikasi seorang peneliti berdasarkan jumlah artikel yang ia publikasikan dan seberapa sering artikel tersebut dikutip oleh peneliti lain. Software ini sering digunakan oleh lembaga-lembaga penelitian dan akademik untuk mengevaluasi kinerja peneliti dalam dunia akademik.
Penggunaan jurnal Publish or Perish ini seringkali menimbulkan tekanan bagi para peneliti dan akademisi di Indonesia. Mereka terkadang terpaksa untuk memprioritaskan kuantitas publikasi daripada kualitas, demi memenuhi target publikasi yang ditetapkan oleh institusi mereka. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kualitas riset yang dihasilkan, karena peneliti cenderung untuk melakukan riset yang mudah dipublikasikan daripada riset yang memiliki dampak nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Fathoni et al. (2020), ditemukan bahwa terdapat kecenderungan di kalangan peneliti di Indonesia untuk melakukan self-citation (mencantumkan referensi dari karya mereka sendiri) sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kutipan pada artikel mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan untuk memenuhi target publikasi dapat mengarah pada praktik akademik yang tidak etis.
Untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan jurnal Publish or Perish dalam dunia akademik Indonesia, diperlukan perubahan paradigma dalam penilaian kinerja akademik. Evaluasi kinerja seorang peneliti sebaiknya tidak hanya berdasarkan jumlah publikasi, tetapi juga harus mempertimbangkan kualitas dan dampak dari riset yang dilakukan. Selain itu, institusi akademik juga perlu memberikan dukungan dan insentif bagi peneliti yang melakukan riset yang berkualitas dan memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan bahwa penggunaan jurnal Publish or Perish dalam dunia akademik Indonesia dapat menjadi alat yang membantu meningkatkan kualitas dan dampak dari riset yang dilakukan, bukan sekadar menjadi alat untuk memenuhi target publikasi semata.
Referensi:
1. Fathoni, A., et al. (2020). Self-citation practices among Indonesian academics: A preliminary study. Indonesian Journal of Science and Technology, 5(1), 48-53.